Kumpulan Pengetahuan Kesehatan

Penyebab Kematian Ibu Hamil

Angka kematian ibu (AKI) adalah termasuk yang tertinggi di negara-negara ASEAN. Untuk itulah pentingnya para ibu hamil untuk senantiasa rajin dalam melakukan Pemeriksaan Kesehatan Ibu Hamil dalam setiap bulannya karena hal ini adalah termasuk dalam rangka usaha tips cara mencegah kematian ibu hamil.

Kematian Ibu Hamil (maternal death) menurut WHO adalah adalah kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan atau cedera. Definisi lainnya bahwa yang dimaksud dengan pengertian angka kematian ibu (AKI) adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau dalam masa kehamilan atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup.

keterangan gambar

Berikut beberapa hal yang bisa menyebabkan kematian ibu yang sedang dalam proses mengandung di Indonesia terbagi menjadi 5 yang diambil sample dari RSUP Cipto Mangunkusumo, Jakarta yang dikaji oleh tim kinerja IGD RSCM bagian Obstetri-Ginekologi yaitu :

1. Perdarahan.
Perdarahan post partum dan masa nifas menjadi penyumbang no 1 penyumbang meningkatnya angka kematian ibu ini dengan 20-50 persen kematian disebabkan karena adanya perdarahan yang tidak terkontrol. Pendarahan menempati persentase tertinggi penyebab kematian ibu yaitu sekitar ( 28 persen), anemia dan kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya pendarahan dan infeksi yang merupakan faktor kematian utama ibu.

Di berbagai negara paling sedikit seperempat dari seluruh kematian ibu disebabkan oleh pendarahan. Proporsinya berkisar antara kurang dari 10 persen sampai hampir 60 persen. Walaupun seorang perempuan bertahan hidup setelah mengalami pendarahan pasca persalinan, namun ia akan menderita akibat kekurangan darah yang berat (anemia berat) dan akan mengalami masalah kesehatan yang berkepanjangan.

2. Eklamsia.
Tanda-tanda eklamsia harus pula diketahui untuk mencegah kematian ibu pula. Persentase tertinggi kedua penyebab kematian ibu yang adalah eklamsia (24persen), kejang bisa terjadi pada pasien dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol saat persalinan. Hipertensi dapat terjadi karena kehamilan, dan akan kembali normal bila kehamilan sudah berakhir. Namun ada juga yang tidak kembali normal setelah bayi lahir. Kondisi ini akan menjadi lebih berat bila hipertensi sudah diderita ibu sebelum hamil. Untuk itulah pentingnya juga untuk mengetahui akan menjaga kesehatan jantung bagi para ibu hamil, karena hipertensi erat kaitannya dengan berbagai jenis penyakit jantung pula.

3. Sepsis.
Pengertian sepsis terutama sepsis karena kehamilan (sepsis maternal) adalah infeksi bakteri yang parah yang terjadi di uterus (rahim) dan terjadi beberapa hari setelah melahirkan. Bakteri penyebab utama penyakit ini adalah Group A Streptococcus (GAS). Infeksi. Proses infeksi ini masuk dalam penyebab tidak langsung penyebab kematian. Infeksi ini biasanya berupa malaria, tuberkulosis dan hepatitis.

4. Gagal Paru.
Gagal paru merupakan kegagalan pernapasan akut yang berisiko tinggi menimbulkan kematian. Penyebabnya karena embolisme paru (pulmonary embolism) yang terjadi setelah proses persalinan.

Cara pencegahan kematian pada ibu hamil salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan pemenuhan akan kebutuhan gizi ibu hamil yang tepat dan lengkap pada ibu hamil menjadi hal yang sangat esensial. Selain berpengaruh pada kualitas anak di masa datang, pemenuhan nutrisi juga mencegah kematian pada kehamilan atau persalinan.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Yuk DiShare
Label Info Portal :

Informasi Terkait : Penyebab Kematian Ibu Hamil

0 komentar:

Post a Comment