Tentunya bila kita berobat dan mendapatkan obat maka hal yang pertama kali kita harapkan adalah kesembuhan. Sesuai dengan ilmu dan konsep farmokologi bahwa efek farmakologi sebuah obat tak terlepas dari cara pemberian obat (rute pemberian obat). Karena obat akan menghasilkan efek yang positif dan menyembuhkan bila digunakan sesuai dengan dosis yang tepat pula.
Maka dalam bidang kesehatan kita mengenal akan prinsip enam (6) benar pemberian obat yaitu benar pasien, benar obat, benar dosis, benar rute / cara, benar waktu, benar dokumentasi (pencatatan).
Obat adalah merupakan sebuah substansi zat baik dari alam (hewan maupun tumbuhan) atau kimiawi yang dalam takaran (dosis) yang tepat atau layak dapat menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit atau gejala-gejalanya da digunakan sebagai perawatan atau pengobatan bahkan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi di dalam tubuh. Itulah pengertian obat dari kesimpulan di atas.
Ada beberapa tujuan dari pemberian obat ini dan diantara tujuan pemberian obat adalah :
- Untuk membantu mengurangi atau menghilangkan rasa tidak nyaman seperti halnya nyeri pada seseorang.
- Efek samping dari obat dapat diminimalisasi sedikit mungkin.
- Menyembuhkan penyakit seseorang. Harus diberikan kepada orang yang berkompeten dalam hal ini adalah pihak medis.
Berikut ini ada beberapa metoda pemberian obat yang tentunya atas advis / rekomendasi medis yaitu :
- Oral. Adalah obat yang cara pemberiannya melalui oral atau mulut. Untuk cara pemberian obat ini relatif praktis, aman serta juga ekonomis. Kekurangan dari
pemberian obat secara oral adalah efek yang timbul biasanya akan lambat, kurang efektif jika diberikan pada pasien yang sering muntah-muntah, diare, tidak sabaran, kurang kooperatif, dan tentunya kurang disukai jika rasanya pahit. Apalagi jika pasiennya adalah anak kecil. - Sublingual. Tehnik pemberian obat ini maka obat akan ditaruh di bawah lidah. Tujuannya adalah agar efek yang ditimbulkan bisa segera karena pembuluh darah di bawah lidah merupakan pusat dari sakit. Kelebihan dari cara pemberian obat dengan sublingual adalah efek obat akan terasa lebih cepat dan kerusakan obat pada saluran cerna dan metabolisme di dinding usus dan hati dapat dihindari. Contoh yang banyak ditemui dalam masyarakat adalah pasien yang mempunyai jenis penyakit jantung, seringkali memakai obat ini yang dinamakan ISDN / Isosorbid Dinitrat.
- Inhalasi. Adalah obat yang cara pemberiannya melalui saluran pernafasan. Kelebihan dari pemberian obat dengan cara inhalasi adalah absorpsi terjadi cepat dan homogen, kadar obat dapat terkontrol, terhindar dari efek lintas pertama dan dapat diberikan langsung kepada bronkus / saluran nafas. Untuk obat yang diberikan dengan cara inhalasi dalam bentuk gas atau uap (nebulizer) yang akan diabsorpsi dengan cepat melalui alveoli paru-paru serta membran mukosa pada saluran pernapasan. Umumnya akan diberikan pada pasien-pasien yang mengidap penyakit paru seperti halnya penyakit asma. Contoh obat inhalasi adalah salbotamol (ventolin), combivent, berotek untuk asma.
- Rektal. Adalah obat yang cara pemberiannya melalui anus atau dubur. Maksudnya dengan memberikan secara rektal ini akan mempercepat kerja obat karena bersifat lokal dan sistematik. Contohnya adalah obat pencahar atau obat agar bisa buang air besar contohnya adalah dulcolac supositoria. Biasanya dalam lingkup pelayanan kesehatan seperti halnya Rumah Sakit pada pasien yang akan Operasi Besar ataupun sudah lama tidak bisa buang air besar. Contoh obat secara rektal ini adalah Yall Colon.
- Pervaginam. Adalah obat yang cara pemberiannya melalui vagina. Untuk bentuk tidak berbeda jauh dengan obat yang pemberian secara rektal. Umumnya diberikan pada pasien-pasien yang hamil dan mengalami pecah ketuban dini dan diberikan agar merangsang kontraksi sehingga akan terjadi pembukaan kehamilan.
- Parenteral. Adalah obat yang cara pemberiaannya tanpa melalui mulut (tanpa melewati saluran pencernaan) tetapi langsung ke pembuluh darah. adalah sediaan injeksi atau suntikan. Tujuannya pemberian melalui parenteral ini adalah agar dapat langsung menuju sasaran dan efeknya lebih cepat. Kelebihannya bisa untuk pasien yang tidak sadar, sering muntah dan tidak kooperatif. Akan tetapi cara pemberian obat dengan cara ini kurang aman karena jika sudah disuntikan ke dalam tubuh tidak bisa dikeluarkan lagi jika terjadi kesalahan. Sehingga dalam hal pemberian obat harus benar berhati-hati dan waspada.
- Topikal atau lokal. Adalah tips pemberian obat yang cara pemberiannya bersifat khusus yaitu lokal, misalnya tetes mata, salep, tetes telinga dan lain-lain.
0 komentar:
Post a Comment