Kumpulan Pengetahuan Kesehatan

Demensia

Kita kerapkali mengenal akan istilah dalam dunia kesehatan demensia ini dengan sebutan pikun atau kepikunan dalam masyarakat kita pada umumnya. Sebutan pikun ini juga seringkali kita sematkan pada seseorang dengan usia lebih dari 60 tahun yang mengalami masalah dengan ingatan memorinya.

Definisi demensia adalah sebuah proses penurunan dalam hal kemampuan mental yang biasanya perkembangannya terjadi secara perlahan. Dimana terjadi gangguan dalam hal gangguan ingatan, penilaian, pemikiran dan terutama dalam hal kemampuan memusatkan perhatian pada suatu hal.

Ada juga pengertian demensia adalah berkurang atau hilangnya fungsi otak yang terjadi karena disebabkan oleh penyakit tertentu, gangguan ini mempengaruhi daya ingat seseorang, cara berfikir, perilaku dan tindakan lainnya yang membutuhkan kerja otak.

Penyakit demensia, penyebab demensia,tanda gejala demensia

Tanda demensia yang paling mudah dikenali adalah pelupa yang melewati akan batas kewajaran dalam diri seseorang. Lupa ini dalam kaitannya dengan sering lupa yang menyebabkan aktifitas sehari-hari bisa terganggu. Sampai dalam ke tahap yang paling jauh adalah tidak mampu lagi melakukan pekerjaan ataupun merawat diri. Lupa pada demensia terutama adalah lupa untuk hal-hal terkait peristiwa (memori episodik) dan kesulitan menyebutkan nama benda.

Gangguan demensia ini orang juga mengaitkan dengan usia seseorang. Dan terjadi pada usia 60 tahun ke atas. Namun demensia bukan merupakan bagian dari proses penuaan yang normal. Sejalan dengan bertambahnya umur, maka perubahan di dalam otak bisa menyebabkan hilangnya beberapa ingatan (paling banyak adalah ingatan jangka pendek) dan penurunan dari beberapa kemampuan belajar. Perubahan normal ini tidak mempengaruhi fungsi.

Penyebab Demensia ini yang paling sering terjadi adalah penyakit Alzheimer. Hal lainnya yang bisa menyebabkan demensia atau kepikunan ini antara lain adalah adanya tumor otak, adanya infeksi yang berakibat fungsi otak menurun contohnya adalah AIDS (HIV), penyakit parkinson, mengkonsumsi minuman beralkohol dalam jangka waktu yang lama dan jumlah yang banyak pula, perubahan kadar gula darah dalam tubuh. Stroke yang berulang bisa juga menyebabkan kepikunan ini karena erat hubungannya dengan syaraf pula. Utamanya adalah persyarafan otak.

Gejala Demensia lainnya dapat kita kenali dengan adanya lupa akan peristiwa atau pun ucapan yang belum lama, mengalami kesulitan dalam memecahkan suatu masalah yang ringan sekalipun, mengalami kelambatan dalam mengenali akan nama-nama benda yang dikenal sebelumnya.

Seseorang bisa dikatakan mengalami demensia atau pikun ini bila menunjukkan 3 atau pun lebih dari gejala demensia yang berhubungan dengan gangguan dalam hal mengingat (memori), memberikan perhatian (atensi), gangguan dalam hal orientasi waktu dan juga tempat. Gejala tersebut bisa juga disertai dengan gejala seperti halnya gangguan cemas, depresi, dan juga emosi.

Saat ini, jumlah penyandang penyakit demensia di Indonesia hampir satu juta orang. Sebagian besar demensia tipe Alzheimer yang gejala dininya berupa pelupa dan kesulitan visuospasial sering terlewatkan sehingga sulit mengetahui waktu pasti munculnya penyakit. Biasanya penyandang dibawa ke rumah sakit (RS) atau ke dokter karena penyakit lain, seperti stroke, diabetes, depresi, hipertensi, atau kolesterol.

Ketika diperiksa dokter baru disadari telah ada proses demensia. Angka kejadian demensia di Asia Pasifik adalah 4,3 juta per tahun (2005) yang akan meningkat menjadi 19,7 juta per tahun pada 2050. Artinya, laju demensia adalah 1 kasus baru setiap 7 detik. (health.compas.com)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Yuk DiShare
Label Info Portal :

Informasi Terkait : Demensia

0 komentar:

Post a Comment