Kumpulan Pengetahuan Kesehatan

Kartu Program Keluarga Produktif (PKP)

Program Keluarga Produktif (PKP) terdiri dari Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) 3 november 2014 diluncurkan diterbitkan pemerintah Presiden Jokowi dalam menghadapi rencana kenaikan harga BBM tahun 2014-2015 ini.

Hal ini dilakukan oleh kabinet kerja Jokowi setelah keputusan rencana penetapan harga BBM bersubsidi naik dengan harga 2000-3000 rupiah perliter pada sebelum Januari 2015.

Program kompensasi yang diberi nama program keluarga produktif (PKP) akan diluncurkan Senin lusa (3/11). Itu lebih cepat empat hari dari rencana awal launching pada 7 November 2014 ini.

Program Kompensasi Kenaikan Harga BBM Pemerintahan Presiden Jokowi


PKP akan terdiri atas tiga kartu. Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Meski baru, sejatinya ketiga kartu itu meneruskan program sebelumnya yang sudah dijalankan dalam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Jajaran menteri yang tergabung menaungi bidang tugas kesejahteraan rakyat hari ini berkumpul bersama. Rapat koordinasi ini membicarakan persiapan peluncuran program keluarga produktif yang berkaitan dengan Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat, serta Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sebagai kompensasi atas langkah pemerintah yang akan menaikkan harga BBM subsidi sebelum Januari 2015.

Kartu Program Keluarga Produktif

Penerima kartu program keluarga prduktif PKP akan ditetapkan pemerintah berdasarkan pada data-data yang ada di pemerintah serta yang menjadi pengawas dalam program ini adalah Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Kartu Indonesia Pintar KIP


Program bantuan untuk siswa dalam hal pendidikan pemerintah meluncurkan Kartu Indonesia Pintar. rogram bantuan untuk siswa itu mengadopsi sistem bantuan siswa miskin (BSM). Ketika masih bernama BSM, jumlah sasarannya adalah 18 juta siswa SD, SMP, SMK, dan SMA. Setelah berganti menjadi KIP, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menaikkan jumlah sasaran menjadi 24 juta anak.

Namun, dari sekian banyak jumlah sasaran KIP itu, saat peluncuran Senin nanti, pemerintah hanya menyebar 153 ribuan kartu. Perinciannya adalah 100.776 siswa SD, 36.229 siswa SMP, 9.875 siswa SMK, dan 5.485 siswa SMA.

Anies mengatakan seperti yang dilansir dari media JPNN>COM bahwa sisanya akan dituntaskan pada 2015 nanti. Program ini dikebut dulu untuk mengantisipasi gejolak kenaikan BBM. Fasilitas yang diterima siswa dalam KIP akan sama dengan yang mereka dapatkan di BSM.

Anies menjelaskan penerbitan KIP belum bisa dilakukan secara menyeluruh di wilayah Indonesia. Sebab masih butuh persiapan teknis secara luas. Peresmian yang berselang sepekan dari pelantikan Kabinet Kerja.

Kartu Indonesia Sehat KIS


penerbitan KIS yang notabene menggantikan program bantuan iuran pada Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) juga demikian. Dari sebanyak 86,4 juta warga penerima bantuan iuran (PBI), baru sebanyak 432 ribu yang akan menerima KIS pada awal peluncuran nantinya. Bahkan, hingga kemarin, perdebatan tentang posisi KIS dengan JKN yang dikelolah oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan masih muncul.

Menjawab perihal itu, Dirjen Bina Upaya Kesehatan (BUK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Akmal Tahir menjelaskan, bahwa KIS hanya perubahan nama kartu BPJS Kesehatan yang diperuntukkan untuk PBI.

Sementara, untuk program masih akan bernama JKN dengan BPJS Kesehatan sebagai pengelolanya. "Tidak aka nada overlapping. Ini memang justru akan menyempurnakan (layanan),"ujarnya.

Penyempurnaan ini mencakup dua hal. Pertama, penambahan jumlah cakupan PBI. Meski belum ada berapa jumlah pasti penambahan peserta, Akmal memastikan, jumlah 86,4 juta PBI akan ditambah. Penambahan itu datang dari sekitar 1,7 juta gelandangan, anak terlantar, difable dan warga miskin lainnya yang selama ini tidak tercover pemerintah.

"Data yang kita gunakan basednya adalah rumah tangga. Karena mereka sudah tidak memiliki rumah tangga, jadi tidak tercatat dan tidak tercover otomatis," urainya.

Kedua, program untuk meng-cover biaya perawatan bayi yang baru lahir dari pasangan penerima KIS. Jika sebelumnya mereka tidak langsung dicover, maka dengan KIS yang dimiliki oleh orang tuanya maka sang anak akan otomatis terdaftar.

Sehingga sang anak bisa langsung tercover dan menikmati layanan kesehatan gratis. Fasilitas untuk meng-cover biaya perawatan bayi itulah yang membedakan KIS dengan JKN. (jpnn.com).

Kartu Keluarga Sejahtera KKS


Kartu Keluarga Sejahtera adalah merupakan pengganti Program Keluarga Harapan (PKH) miliki Kementerian Sosial (Kemensos).

Tidak jauh beda dengan PKH, KKS juga akan membagikan uang tunai sebesar Rp 200 ribu pada rumah tangga sasaran (RTS). Hanya saja, pencairannya tidak lagi dilayani oleh PT Pos bersama Bank BRI. KKS akan dilayani oleh Bank Mandiri.

"Dalam peluncuran nanti, KKS akan dibagikan pada 430 ribu rumah tangga sasaran," ujar Mensos Khofifah Indar Parawansa.

Pada tahap awal peluncuran, KIP, KIS, dan KKS baru disebar ke 18 kabupaten/kota. Titik-titik yang dipilih masuk kategori daerah perkotaan yang mudah dijangkau dan kondisi infrastuktur pendukung sudah siap

Khusus untuk KKS, Khofifah menyampaikan dana yang bisa diambil per kartu sebesar Rp 200 ribu. Kartu-kartu ini sendiri didistribusikan oleh PT Pos Indonesia dan dianggarkan sementara untuk bulan November dan Desember 2014.

‎"Kita sudah verifikasi tempat-tempat yang akan jadi lokasi launching, akan ada 5 titik. PMKS yang akan dihadirkan juga berapa, kita koordinasi juga karena mereka tidak berbasis KK," ucap Khofifah.

Maksud Khofifah, para penerima kartu saat launching nanti adalah masyarakat Indonesia yang tidak memiliki KK seperti gelandangan, psikotik, orang terlantar, lansia dan semua yang digolongkan penyandang masalah kesejahteraan sosial. Total PMKS berdasarkan data dari Kemsos yang akan mendapatkan KKS mencapai 368 ribu orang‎.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Yuk DiShare
Label Info Portal :

Informasi Terkait : Kartu Program Keluarga Produktif (PKP)

0 komentar:

Post a Comment